LAPORAN
KUNJUNGAN INDUSTRI TEMPE
Disusun Oleh :
Arawinda
VIIIA
SMP NEGERI 3 JATISRONO
TAHUN 2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
kunjungan Industri ini disusun guna memenuhi tugas bagi siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Jatisrono Tahun Pelajaran 2014/2015, telah disetujui dan disahkan pada
:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
|
Kepala SMP Negeri 3 Jatisrono
Suwandi,S.Pd
NIP. 19620626 198403 1 008
|
Pembimbing Sekolah
Tukino
NIP. 19710513 20005 0 119
|
MOTTO
· Tidakada
kata menyerah sebelum bertanding.
·Lebih baik
mencoba daripada tidak sama sekali.
·Kesempatan
hanya datang satu kali, begitu juga kepercayaan.
·Ikhtiar
menuju tawakal, dan berakhir keterharuan atas kesabaran.
·Keberhasilan
tidak datang secara tiba-tiba, tapi karena usaha dan kerja keras.
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah
ini saya persembahkan kepada:
·Allah
SWT.
·Ayah dan Ibu
tercinta.
·Guru Pembimbing
serta Bapak Kepala SMP Negeri 3 Jatisrono
· Bapak
dan Ibu Guru SMP Negeri 3 Jatisrono.
·Teman-teman
di SMA SMP Negeri 3 Jatisrono
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur
kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat rahmat dan karunia-NYA,
Sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan dengan
judul” LAPORAN KUNJUNGAN KE INDUSTRI TEMPE “
Kami
mengucapkan Terima Kasih kepada Bapak Tukino,
yang telah memberi bimbingan dalam penyusunan Laporan Kunjungan ini ,
sehingga saya dapat menyelesaikannya dengan baik.
Pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait dalam kunjungan dan penyusunan laporan ini.
Penyusun mengharapkan
agar laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca tentang “Laporan Kunjungan
Industri Tempe”
Dalam penyusunan
laporan ini masih banyak terdapat kesalahan sehingga penyusun mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini
Jatisrono,
Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
............................................................................................
|
i
|
Lembar
Pengesahan
...................................................................................
|
ii
|
Motto
...........................................................................................................
|
iii
|
Persembahan..............................................................................................
|
iv
|
Kata Pengantar............................................................................................
|
v
|
Daftar isi.......................................................................................................
|
vi
|
BAB
I
|
PENDAHULUAN...........................................................................
|
|
|
1.
Latar Belakang...................................................................
|
|
|
2.
Tujuan................................................................................
|
|
BAB
II
|
ISI
|
|
|
1.
Sejarah...............................................................................
|
|
|
2.
Proses Produksi.................................................................
|
|
|
3.
Proses Pengemasan.........................................................
|
|
|
4.
Proses Pemasaran............................................................
|
|
|
5.
Analisis Usaha...................................................................
|
|
BAB III
|
PENUTUP
|
|
|
1.
Kesimpulan........................................................................
|
|
|
2.
Kesan dan saran................................................................
|
|
|
Lampiran
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG
Latar belakang
diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu
siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib
kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Siswa juga diharapkan
tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan
industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara
langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri
dipilih untuk menambah pengalaman siswa tentang dunia kerja. Siswa dituntut
untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh
pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk
memberikan gambaran kepada siswa tentang industri dan proses produksi di bidang
bisnis dan managemen. Siswa harus membandingkan proses produksi di dunia kerja
dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Siswa diwajibkan membuat laporan atas
informasi yang di peroleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang
bersangkutan.
Kunjungan
Industri ini adalah kegiatan yang di lakukan dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan siswa dan menambah pengalaman .Laporan karya tulis ini merupakan
tugas bagi semua angkatan kelas VIII SMP N 3 Jatisrono.Dalam penyusunan karya
ini ,siswa di harapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalaman yang
di peroleh selama menjalankan Mengujungi Pabrik Industri Tempe.
B.TUJUAN
1.
Untuk memberikan informasi tentang Tempe
2.
Dalam rangka untuk menuaikan tugas
sekolah
3.
Memper luas wawasan siswa/siswi tentang
tempe
4.
Saran belajar menulis berdasarkan
pengalaman dan data
5.
Memperluas pengetahuan penulis dan
pembaca tentang Tempe
6.
Melihat
secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
SEJARAH
Tempe telah terkenal sejak dahulu
kala. Anda pernah baca Cerat Centini? Di sana ditemukan kata tempe yang
menunjukkan bahwa makanan tradisional tersebut sudah terkenal sejak
berabad-abad yang lalu, terutama dalam budaya makan masyarakat Jawa, khususnya
di Yogyakarta dan Surakarta. Pada perkembangannya, teknik pembuatan tempe
menyebar ke seluruh Indonesia sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang
bermigrasi ke seluruh penjuru tanah air.
Di dalam situs wikipedia dijelaskan
Tempe adalah jenis makanan yang dibuat dari proses fermentasi
terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis
kapang Rhizopus, misalnya Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer
(kapang roti), atau Rh. arrhizus. Jenis fermentasi seperti tempe ini biasa disebut
dengan istilah ragi tempe.
Beberapa tahun sebelum Orde baru,
citra terhadap tempe menjadi inferior dibandingkan makanan lainnya akibat
ungkatan-ungkatan ironis. Misal, Jangan menjadi bangsa Tempe. Ungkapan tersebut
melahirkan eksan bahwa masyarakat pemakan tempe adalah masyarakat terbelakang,
lemah, dan miskin. Benarkah demikian? Tidak.
Lihatlah fenomena sekarang. Citra
terhadap tempe secar bertahap makin membaik terutama sejak ditemukannya
beberapa keuntungan, baik ditinjau dari segi gizi maupun khasiat medisnya.
Saat ini tempe telah merambah ke
lima benua. Di jepang, sekarang telah dibentung The tempe Study Group yang
meneliti tempe dalam segala aspeknya. Dan dimasyarakat Barat, saat ini mulai
tumbuh pula gejala menyukai tempe. Bahkan di amerika tempe sudah dijual
disupermarket besar dan beberapa kios
II.
PROSES
PRODUKSI
A. Alat dan
bahan
Didalam proses produksi sehari hari pak muhsin
menggunakan sebuah alat pengupas kedelai, pada awalnya beliau masih menggunakan
tenaga manual yaitu dengan menginjak injak kedelai, selain itu ada ragi
tempe,tempat perendaman kedelai,tempat untuk mengukukus kedelai,sementara bahan
utama tentunya keelai sendiri kebetulan kedelai yang belaiu beli berasal dari
langganan toko kebutuhan pokok tepatnya di depan pasar baureno dengan kualitas
super,dan berikut secara rinci bagaimana cara membuat tempe
B. Langkah
pembuatan ;
1. Pertama cuci
kedelai samapi bersih dan rendam kedalam bak selama kurang lebih 5 jam, untuk
ukuranya sendiri tergantung pepmbuatnya, pak muhsin biasanya 30 kg.
2. Setelah itu
pisahkan kedelai dari kulitnya menggunakan alat pengupas atau dengan menginjak
injak rendaman kedelai tersebut.
3. Setelah
terpisah masukan kedalam wadah dan biarkan sampai siap untuk di rebus.
4. Bisanya
lebih idealnya membuatnya pada waktu sore hari atau malam.
5. Jika pagi
datang siapkan tungku berukuran besar dan masukan air kira kira cukup untuk
merendam kedelai agar masak, dan jangan lupa masukan kedela yang sudah
dipisahkan kuitnya dore hari.
6. Jika sudah
matang pisahkan air dan kedelai yang sudah di rebus, tunggu kira kira 30 menit
samapi kdelai dalam keadaan dingin
7. Jika sudah
dingin tuang diatas tempat seperti alas yang digunakan untuk mencampur
kedelai dengan ragi
8. Tuangkan ragi
5 sendok makan dan aduk hingga merata dan siap untuk dibungkus.
9. Setelah
dibungkus taruh dan diamkan di tempat yang tertutup dan kira kira butuh 1 malam
agar tempe siap masak.
III.
PROSES
PENGEMESAN
Pada poses ini beliau menggunakan kemasan plastik berukuran 9x2 dan 5x2,
dan juga pada saat pengemasan berada pada prsoes peragian dimana setelah di campur
dengan ragi langsung dimasukan kedalam palstik yang berukuran tadi, setelah itu
kedua ujung plastik tadi di tutup dengan api, sebelumnya palstik berukuran
panjang dan di potong dengan ukuran seperti tadi dan di lubangi tengahnya untuk
memeberi ruang pada tempe supaya masak, namun biasanya ditargetkan
setiap harinya kira kira ada 50 plastik berukuran 9x2 cm
dan plastik berukuran 5x2 cm kg,
IV.
PROSES
PEMASARAN
Pada proses pemasaran awalnya beliau hanya menjualnya ke
tetangga dekat, namun setelah respon yang baik beliau memberanikan diri
untuk menjualnya ke desa lain dan bahkan di pasar kepohbaru, setiap sorenya
beaiu muai berkeliling dengan menaiki motor mejual tempe biasanya di
baureno dan pasinan, dan pada keesok harinya beliau menjualnya di
pasar kepohbaru biasanya ada mobil tetangga yang mengagkut tempe tempe tersebut
ke pasar kepohbaru karena kebetulan angkutan tersebut adalah angkutan
pedesaan di sana, mungkin karena itu juga beliauada peluang untuk
menjualnya ke sana, dan alhamdulillah respon pasar bagus.
V.
ANALISIS
USAHA
A.
Peluang
Mengenai peluang usaha yang dirintis bapak muhsin ini
terlihat bagus karena ini merupakan awal mula berdirinya sektor industri
di daerah blongson terutama pada sektor produks bahan pangan, dan juga
mengingat pada waktu itu belum ada yang memliki usaha pada bidang ini,
mungkin dikarenakan dari mata pencaharian penduduk disana yang mayoritas
bekerja sebagai petani dan juga tempe di gemari oleh berbagai lapisan
masyarakat dan prospek pasar sangat menunjang.
B.
Ancaman
Beliau menuturkan pada awalnya beliau tidak merasa
memiliki ancaman serius atau problem mungkin hanya berkutat pada harga
kedelai yang mengkuti perkembangan pasar, namun pada saat ini semakin
banyak usaha- usaha sejenis yang berkembang pesat dan bahkan semakin
banyak,bahkan terhitung ada 3 pengusaha tempe yang ada di tempat
beliau.
C. Kekuatan
Soal ini memang beliau cukup pintar dalam membuat tempe, banyak yang bilang
kalau kuaitas tempe beliau ini mempunyai tekstur yang padat dan rapat
serta enak kalau digoreng, tidak seperti tempe lainya yang terkesan tidak
merata dan masih ada kedelai yang besar-besar, selain itu juga keadaan tempe
yang masih hangat dan baru masak sehingga cukup membuat pelanggan suka.
D. Kelemahan
Saat
tidak musim kedelai harga kedelai menjadi mahal dan langka hal ini dapat
mempengaruhi proses produksi tersebut sehingga hasil produksi tempe tersebut
berkurang dan tidak maksimal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Dengan
diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi diharapkan dapat berfikir
maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang bersifat
negatif misalnya kenakalan remaja karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur
kepada hal-hal yang positif yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang
maupun yang akan datang.
2.
Kegiatan
dalam Industri Tempe yaitu Menyiapkan
Alat dan Bahan,Proses Produksi,Proses pengemasan dan Proses Pemasaran.
3.
Semangat
dan kegigihan dalam membuat atau mendirikan usaha itu ternyata sangatlah
penting demi kelangsungan hidup.
KESAN DAN
SARAN
Untuk
menjadi bahan referensi dalam kunjungan industri berikutnya, kami
mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa
bermanfaat.
Kesan :
a.
Sambutan
dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik.
b.
Kunjungan
industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsung proses
produksi pembuatan tempe.
c.
Banyak
pengalaman yang kami peroleh di perusahaan tersebut.
d.
Kami
mendapatkan banyak keterangan mengenai perusahaan yang kami perlukan.
Saran :
a.
Diharapkan
agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan setiap tahunnya.
b.
Sekolah
sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri ketempat yang sesuai dengan kompetensi
keahlian.